Mulai tahun 2020 kemarin pendidikan di Indonesia dikejutkan dengan adanya program Guru Penggerak yang merupakan kelanjutan dari program merdeka belajar yang cetuskan oleh Bapak Nadhim Anwar Makarim selaku Mentri Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia. tentu kita bertanya-tanya apa sih guru penggerak itu? dan apa perannya?
pada kesempatan ini saya mencoba sedikit berbagi pengetahuan tentang guru penggerak. saya awali tulisan ini dengan menjawab pertanyaan apa sih program guru penggerak itu? Program Guru Penggerak (PGP) adalah program kepemimpinan bagi guru untuk dapat menjadi katalis dalam pengembangan pendidikan yang lebih baik. Guru yang mengikuti PGP akan mendapat pelatihan secara daring maupun luring selama 9 bulan dengan tetap melaksanakan tugasnya sebagai guru di sekolah.
Apa peran guru penggerak? setidaknya ada 5 peran guru penggerak yaitu:
1. Menjadi pemimpin pembelajaran
2. Menggerakkan komunitas praktisi
3. Menjadi coach bagi guru lain
4. Mendorong kolaborasi antar guru, dan
5. Mewujudkan kepemimpinan murid
dilain pihak peran guru peggerak ini dikembalikan seperti peran guru yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara seratus tahun yang lalu. tentu kita tidak asing dengan kata-kata KHD Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani yang dikenal juga sebagai Konsep Among. Guru penggerak diharapkan dapat menggerakkan konsep among dalam pembelajaran di kelas sehingga setiap murid dapat berkembang sesuai dengan bakatnya atau merdeka dalam belajar.
"Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu."
Ki Hajar Dewantara
Untuk dapat melaksanakan perannya sebagai guru penggerak, maka guru penggerak harus memiliki karakter atau nilai-nilai Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Guru Penggerak juga membutuhkan dukungan dari warga sekolah seperti Murid, Rekan Sejawat, Kepala Sekolah dan Wali Murid.